Saturday, January 28, 2017

Running Text Masjid - Sejarah Adzan Sebagai kamu Waktu Sholat



Running Text Masjid - Sejarah Adzan Sebagai kamu Waktu Sholat


Adzan atau Azan ialah panggilan/seruan bagi orang islam sebagai pertanda masuknya sholat fardhu. Orang yang bertugas mengkumansertagkan adzan disebut Muadzin, setiap sholat lima waktu. Jadwal waktu adzan/iqomah pada waktu ini sudah berkembang dengan menggunakan teknologi masa kini seperti jadwal adzan digital yang biasanya terpasang di jam digital masjid. Jadwal tersebut sudah diseting automatic sesuai jadwal sholat. Demikian juga pada jadwal iqomah yang diseting setelah jadwal waktu sholat berselang beberapa menit. Semua aplikasi jadwal waktu adzan/iqomah sudah ada di1 produk yaitu running text masjid . Awal mulanya Adzan ditetapkan pada tahun kedua Hijriah. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengundang para sahabat untuk berkumpul mengadakan musyawarah mengenai bagaimana cara memberitahukan masuknya waktu sholat serta mengajak orang muslim agar berkumpul untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

running text masjid
082136514956 running text masjid
running text masjid - Musyawarah tersebut ada beberapa pendapat, ada yang berpendapat untuk mengibarkan bendera yang tinggi sebagai tkamu waktu sholat telah tiba. Dengan bendera yang berkibar sangat tinggi, diharapkan orang pada melihat serta memberitahukan kepada orang-orang muslimin. Ada yang mengusulkan dengan meniupkan terompet, yang biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Ada juga yang menganjurkan dibunyikan lonceng, yang biasanya dilakukan oleh umat Nasrani. Ada lagi seorang sahabat yang mengusulkan setiap akan memasuki waktu sholat tiba, dengan segera menyalakan api pada tempat yang tinggi agar orang-orang bisa melihat, setaknya asapnya bisa terlihat oleh orang walaupun dari kejauhan, maka yang melihat api/asap itu, hendaklah menyampaikan ke orang serta datang melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Semua pendapat serta usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Namun, Dia mengganti lafal dengan assalatu Jami'ah (marilah sholat berjamaah). Sahabat Umar bin Khattab mengusulkan untuk menunjuk seseorang yang bertugas sebagai pemanggil kaum muslim pada setiap waktu sholat. Akhirnya usulan ini diterima oleh Nabi Muhammad SAW serta semua orang setuju."Abu Daud mengisahkan bahwa Abdullah bin Abbas berkata: "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku, aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sesertag menenteng sebuah lonceng.

running text masjid - Aku dekati orng itu serta bertanya kepasertaya, "apakah ia bermaksud menjual lonceng itu? jika memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja". orang tersebut justru bertanya, "untuk apa?" Aku menjawabnya," Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslimin untuk melaksanakan sholat". Orang itu berkata lagi,"Maukah kamu kuajari cara yang lebih baik? serta aku menjawab, "ya" serta Dia berkata dengan suara yang lantangketika esoknya aku bangun, serta aku menemui Nabi Muhammad SAW serta menceritakan hal mimpinya kepasertaya, kemudian Nabi Muhammad SAW berkata, "Itu mimpi yang nyata. berdirilah disamping Bilal serta ajarilah dia bagaimana mengucap kalimat itu. Dia harus mengumansertagkan adzan seperti itu serta dia memiliki suara yang lantang. "Setelah itu Akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Nampaknya mimpi serupa juga dialami oleh Umar serta diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa dalam Hadits tersebut terjadi pada tahun pertama Hijriah (622 M) di Madinah.

No comments:

Post a Comment